Masjid Agung Bangkalan, Pulau Madura

Masjid Agung Bangkalan
Hai hai… apa kabs kalian semua? Masih bersama saya Sofyan, bagaimana hari kalian? Sudahkah berbuat baik hari ini? hehehe lebay
So, saya sekarang ada di tengah kota Bangkalan lebih tepatnya ada di Masjid Agung Bangkalan. Dalam trip kali ini saya mau buat film indie tentang keistimewaan yang dipunya Bangkalan dan Pulau Madura. Kali ini saya mengunjungi salah satu wisata religi yang berada di Madura ialah Masjid Agung yang bangunannya cukup besar maka dari itu dinamakan Masjid Agung. Ok, saya beri info tentang Masjid ini, pasti kalian sudah tau ya tentang Masjid Agung ini dibangun dan sejarahnya, jadi saya akan memberi info kepada friens yang belum tau sejarahnya Masjid ini, yap cekidot………
Dari sudut pandang tatanan budaya Jawa, karakter dan pola kepemimpinan yang dikembangkan Raden Maulana Abdul Kadir selama bertahta di Kerajaan Bangkalan, sebagaimana dikutip dari buku karangan Sumarsaid Murtono, juga selalu berpijak pada filosofi budaya Jawa yang berbunyi,” Indra Yama Surya Candra Bayu Kuwera Baruna Brahma “. Artinya, disepanjang pemerintahannya, sosok Raden Maulana Abdul Kadir alias Pangeran Adipati Cakra Adiningrat II, dikenal sebagai seorang Raja yang dermawan, tegas, ramah tamah, penuh kasih-sayang, cermat, pemberi kegembiraan, cerdas, serta memiliki keberanian layaknya seorang ksatria sejati. Simpulnya, beliau adalah soso Raja yang arief dan bijaksana.

Pada akhirnya, Raden Maulana Abdul Kadir, salah seorang Raja Kerajaan Bangkalan yang dikenal trengginas di medan tempur itu wafat pada hari Kamis Legi 11 Safar 1775 Rahun Jawa, atau identik dengan tanggal 28 Januari 1847 Masehi. Jasad beliau disemayamkan di sebuah cungkup ukuran besar dengan konstruksi dan seni arsitektur bangunan bernuansa perpaduan Eropa (Belanda) dan Islam.

Di dalam Cungkup Paseran Raden Maulana Abdul Kadir yang tepat berada di belakang Masjid Agung itu, juga bersemayam belasan makam sanak keluarga dan kerabat dekat beliau. Diantaranya adalah makam Pangeran Muhammad Jusuf alias Panembahan Cakra Adiningrat VII (1847-1862), makam Raden Abdul Jumali alias Pangeran Pakuningrat (1862-1879), makam Raden Mohammad Ismail alias Panembahan Cakra Adiningrat V (1862-1882), dan masih lagi sanak keluarga dan kerabat lainnya.
Atas prakarsa seorang pengusaha besar asal kabupaten Bangkalan yang bekerja sama dengan yayasan Takmirul Masjid Agung setempat. Masjid Agung Bangkalan peninggalan Sultan Abdul Kadirun menjalani rehabilitasi dan perluasan. Dan lebih beruntungnya tahun ini jika mengunjungi tempat wisata religi ini anda juga bisa menikmati pemandangan yang tak kalah menariknya ialah taman Paseban Bangkalan yang baru dibuka untuk umum. Dan pemandangannya sederhana dan menarik untuk dijadikan objek fotografi karena bentuk tamannya yang unik, taman ini terletak pas didepan Masjid Agung Bangkalan, anda hanya perlu menyeberang jalan. Jangan lupa menoleh kanan-kiri ya, soalnya banyak mobil dn sepeda motor yang berlalu lalang.
Akses kesini bisa menggunakan angkutan umum seperti mobil Carry karena rutenya melewati tengah kota lalu anda juga bisa menggunakan kendaraan sendiri karena rutenya yang mudah dituju karena diuntungkan ada di tengah kota.
Sekian dulu cerita dalam artikel ini, terima kasih sudah membaca artikel ini. jumpa lagi and see you.

beberapa arsitektur diluar dan dalam masjid:








Komentar

Postingan Populer