Badai On The Street 2017
Badai On The Street 2017
Minggu, 15
Januari 2017
Pada pagi ini saya akan menyajikan tentang kegiatan psitif
saya. yap, benar sekali kegiatan jalan-jalan bersama organisasi saya. ini
adalah para adek dibawah saya dan benar sekali saya adalah alumni dari organisasi
Teater ini. ini adalah organisasi teater di SMA saya ketika saya masih aktif
sekolah di SMA. Untuk pagi ini saya dan teman-teman bersiap-siap berangkat ke
Surabaya untuk berjalan-jalan keliling Kota Surabaya.
Kegiatan ini tujuannya untuk bersenang-senang tapi uniknya
para adek teater ini akan berjalan kaki. Mereka diberi 30 ribu untuk
perkelompok, setiap kelompok ada 6 orang. Dan yang ikut ada 11 orang jadi hanya
bisa dibagi 2 kelompok saja. Dengan diawasi oleh pelatihnya yang bernama mas
Nanang Suwondo atau sering disebut mas Cakcox.
Sesampainya di Surabaya adek adek mulai berjalan menuju taman
Barunawati Surabaya pada jam 8 pagi lalu berjalan menuju taman depan Jembatan
Merah Plaza. Sesampainya di taman JMP lalu dilanjutkan sambil mereka membeli
buah-buahan untuk dimakan bersama. Lalu merekapun melanjutkan perjalanan menuju
sanggar Cak Durasim sambil diantar oleh saya dan mas Nanang. Sampai di Sanggar
itu sekitar jam setengah 11 siang lalu kami semua istirahat dan tak
disangka-sangka para alumni datang ialah bernama Adi dan Novi yang juga sebagai
Alumni organisasi Teater Badai. Lalu kami saling mengobrol bercanda tawa
bersama, bermain main gak jelas hahaha…
waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang lalu kami semua makan
bersama dengan lauk Seafood dan 5 bungkus nasi sudah bisa mengganjal perut
kami. Gak tau kalau yang porsinya kurang. Heheh, (sindiran Halus). Lalu kamipun
melanjutkan perjalanan menuju BQ Junction Mall untuk jalan-jalan dan saya
dengan Mas Nanang menunggu di luar Mall. Waktu sudah jam setengah 3 menjelang
sore.
Kamipun akan menuju ke pos terakhir ialah menuju ke Kampoeng
Ilmu yang terletak di Jl. Semarang, Surabaya. Tempat ini terkenal dengan toko
yang menjual buku murah-murah. Dan di kampoeng ini ada sebuah sanggar untuk
melatih anak-anak belajar menari Remo suatu tarian budaya Surabaya. Kamipun
sampai dan adek-adek Teater ditugaskan untuk membeli buku-buku buat di
kumpulkan sebagai koleksi para anggota Teater Badai dan untuk kebutuhan
Regenerasi mendatang organisasi. Kamipun beristirahat makan roti dan sholat
Ashar. Kebetulan di kampoeng ini ada acara pameran lukisan akupun menuju kesana
dan melihat hasil-hasil karya anak-anak seniman yang dikumpulkan dalam satu
ruangan. Dan juga pada waktu yang bersamaan ada latihan tari Remo dan tak sabar
kuabadikan moment special ini.
Ok, segitu aja dulu. Sedikit pengalaman saya. selanjutnya
saya akan membagikan cerita saya untuk anda. terima kasih.
Komentar
Posting Komentar