Wisata edukasi di Tugu Pahlawan dan museum 10 November
Wisata edukasi di Tugu Pahlawan dan
museum 10 November
Jumat 20 Januari 2017
Kali
ini saya akan menceritakan tentang liburan bersama adik-adikku. Sebelumnya
perkenalkan nama adik saya ialah Bening ( pakai baju hitam), dan Irfan (pakai
baju merah mudah). Sebenarnya jalan-jalan ini dalam rangka membuang kepenatan.
Rencana awal saya mau ajak adek-adek saya ke House Of Sampoerna yang terletak
di jalan Taman Sampoerna, Surabaya. Tetapi mengapa ternyata aturan ke House Of
Sampoerna harus berusia 18 tahun keatas. Jadi adik-adikku tidak dijinkan masuk
ke dalam museum itu. Oh sedihnya…
Jadi
saya ubah rencana untuk mengganti tempat wisata itu saya langsung cermat dan
mengambil keputusan untuk berjalan-jalan ke Monumen Tugu pahlawan dan juga
masuk ke dalam museum 10 November. Kawasan ini banyak patung-patung pahlawan
nasional dan juga mobil-mobil perang dan juga tugu pahlawan yang menjulang
tinggi.
Setelah
sudah menikmati kawasan Tugu pahlawan kami langsung menuju ke museum 10
November. Untuk tiket masuknya sangat terjangkau hanya membayar 5 ribu rupiah
saja. Tetapi jika membawa kartu pelajar akan diberikan tarif gratis. Setelah
kami masuk banyak senjata-senjata, pakaian, diorama suara bung tomo dan diorama
film. Bangunan museum ini terdapat 2 lantai. Untuk lantai pertama untuk diorama
film dan diorama suara Bung tomo dan juga ada patung pengorbanan pejuang
arek-arek Suroboyo. Dan di lantai 2 ada diorama suara arek-arek Suroboyo
mempertahankan daerahnya. Dan juga ada banyak senjata-senjata pada jaman dulu. Di
tempat ini terdapat fasilitas toilet dan lift untuk Lansia. Dan disini juga ada
gambar-gambar 3 dimensi untuk berfoto-foto. Jadi buruan kalian kesini ya.. biar
tau sejarahnya keberanian arek-arek Surabaya yang memperjuangkan Surabaya dan
juga harga diri Bangsa Indonesia. Be proud to be Indonesian. I love Indonesia
History because this my story to reach a dreams for get to freedom.
Jadi
pesan saya. tetap ingat pada sejarahmu seperti apa yang sudah dikatakan oleh
Bung Karno “Jas merah” jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Terima
kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa bahagia.
Komentar
Posting Komentar